-

[SHORT REVIEW] Lovely Proposal by Christina Juzwar

Data Buku

Judul: Lovely Proposal
Penulis: Christina Juzwar
Publisher: Bentang Pustaka (Pustaka Populer)
Cetakan pertama: Januari 2013
Jumlah halaman: 371






Ringkasan Cerita
Karla Adelia, pemilik Kedai Nona yang tahun ini genap berumur 31 tahun didera keinginan yang kerap menghantui tiap wanita seusianya: menikah. Sayangnya, Mario, lelaki-yang-lima-tahun-lebih-muda-darinya yang sudah dipacari sejak lima tahun lalu tak kunjung melamarnya. Worse, Mario justru memutuskan Karla secara sepihak!

Karla gamang. Di satu sisi, ia masih mencintai Mario sepenuh hati, tetapi di lain sisi, kedatangan pria-pria silih berganti seperti Paul, pemred majalah kuliner dan Charles, owner hotel bintang lima yang mati-matian jatuh cinta pada Karla juga rupanya cukup mewarnai hari-hari wanita cantik itu
.
Oh ya, jangan lupakan kehadiran Evan Handojo, best friend ever-nya Karla yang selalu ada di tiap susah senang. He keeps surprising all time.

Jadi, sama siapa akhirnya Karla bakalan married? Charles, Paul, Mario, atau justru Evan? Juga sebenarnya apa alasan Mario memutuskan Karla saat ia justru sedang sangat ingin menikah?


Komentar dan Ulasan
Kalau sedang main ke bookstore, sering juga sih sebenarnya melihat nama Christina Juzwar di sampul-sampul novel, tertera sebagai penulis. Tapi, ini pertama kalinya gua baca tulisannya.
Dan hasilnya.....
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Kesel.
Kesel kenapa gua nggak baca ini dari dulu. Hahaha. Kewl!

Lo bosen ngeliat orang terlibat relationship, tapi si cowo selalu biasanya yang lebih tua daripada si cewe? Instead, you shud read this. Karena novel ini menyediakan kebalikannya. Unik.
Karla ini pastinya cantik, awet muda, hip dan seksi banget lah, ya. Kalo nggak, mana mungkin juga Mario, si ganteng yang notabenenya lima tahun lebih muda bisa jatuh cinta jungkir balik luar dalem sama Karla. Bayangin, lima tahun woy. Ehem, lumayan juga kan gap-nya. Hahaha.

Ide cerita yang diangkat, dialognya yang cerdas dan bermutu, gaya nulisnya yang nggak bikin hoam alias nguap, penokohannya yang seimbang, semuanya gua suka. Sori, bukan lebay. Tapi memang gitu kenyataannya. Segala macam emosi bertaburan di tiap scene. Kesel, seneng, sedih, manis. Gua yang udah dengan sotoynya nebak-nebak beberapa hal dalam buku ini, ujung-ujungnya dibikin malu sendiri karena salah tebak. Unpredictable stuffs happen much here. Contoh nih, gua kira awalnya karena Mario itu brondong jadi orangnya slengean, gatel, bad boy blablabla. Taunya? Tet tot! Salah! Terus gue pikir tokoh Mario bakal cuma berperan ampe pertengahan buku aja dan perannya ga bakal disinggung-singgung lagi. Eeeh, taunya....big big big wrong (lagi)! 

Tapi, walaupun bab-bab terakhir ngocok emosi kita banget, harus gue akui, gue nggak mengharapkan ending seperti itu yang terjadi.

Tbh, kalo penulisnya baca ni review: Dear, Kak Christina, actually gua lebih suka Mario loh daripada si Evan hehehe. Saking sukanya, ampe di awal-awal baca, gue sampe curi-curi buka halaman selanjutnya saking penasaran sama kelanjutan si brondong ini. Hehehe

I'll precisely bring this book to my favo-category.

Mario, sama gua aja yuk. Eh, lupa, kamu kan udah....
LOL.

Rating yang gue beri di GoodReads: 4 of 5 dan baca review GoodReads gue tentang ni buku di sini

0 komentar kamu:

Posting Komentar