-

[SHORT REVIEW] Shit Happens: Gue yang Ogah Kawin, Kok Lo yang Rese?! by Christian Simamora dan Windy Ariestanty

Posted on
  • Sabtu, 09 Agustus 2014
  • by
  • Alya Nurhafidza
  • in
  • Label: , , , , ,
  • Data Buku
    Judul: Shit Happens: Gue yang Ogah Kawin, Kok Lo yang Rese?!
    Penulis: Christian Simamora dan Windy Ariestanty
    Publisher: GagasMedia
    Cetakan Pertama: 2007
    Jumlah Halaman: 310

       




    Ringkasan Cerita
    Ini cerita tentang tiga sahabat dengan profesi editor, penulis, dan jurnalis yang memiliki masalah hidup yang berbeda-beda. Langit yang masih shock therapy (sekaligus in love) karena tahu cowonya adalah gay, Lula yang nggak terima karena mantan pacar mendahului doi kawin duluan (dengan cewe yang dianggap Lula sebagai saingannya pula), dan Sebastian yang belom juga dapet pacar padahal udah ditanya melulu ama nyokapnya kapan kawin. 
     
    Lula : I have a good job, I’m pretty, and, believe me, I’m not an airhead Paris-Hilton-like girl. I’m all what men need. Tapi, kenapa nggak ada cincin di jari manis gue?
    Sebastian : Mangoli (nikah)… cuma itu yang ada di pikiran Mama akhir-akhir ini. Katanya, menikah itu sumber kebahagiaan. Talk to yourself, Mom. Your marriage isn’t a picture of a happy life. Kenapa sih terus-terusan maksa aku nyari calon parumaen (menantu) dan menikah secepatnya? 
    Langit : We were a perfect couple. ‘till, I found his affair. Then, he left me. He chose his latest partner, not me. This is my question. WHY ?


    Komentar dan Ulasan  
    Ini murni subjektivitas komentar gue... 

    Tau deh, mungkin karena gue merasa blurb-nya bagus,  so i expect too much, then it doesn't happen :( Jadi ceritanya gue udah terlanjur ngarep duluan bahwa tokoh-tokoh dan jalan ceritanya bakalan menyenangkan, ternyata enggak :(

    Langit, Lula, Sebastian. Ketiga-tiganya nggak ada yang memenuhi harapan. 

    Langit, blaaah...masalah dia yang galau menentukan gendernya menurut gue sama sekali bukan konflik yang 'wow'. 
    Lula, maksudnya mungkin karakter Lula ini mau dibikin jadi cewek metropolitan yang super hip, yang playgirl, tapi kok malah jadi gatot alias gagal total. Sense 'cewe gaul' nya malah terasa fail abis. 
    Sebastian, yang gue harepin bakalan laki banget, eeeh ga taunya doi klemar-klemer lembek. Gay pula. Yahhh, nambah bertumpuk deh kekecewaannya.

    Semestinya gue udah nyangka, karena dari halaman awal aja, kening gue udah mulai dibikin berkerut dengan pembahasan mereka bertiga tentang "jemski" dan "ilalang" yang menurut gue persis obat nyamuk bakar, muter-muter ga ada ujungnya (omg, it's such a new diction of me. hahaha). 
    Segi cerita juga ga tau kenapa ga berbekas, kayak enggak aja gitu. Konflik yang muncul, mulai dari aksi balas dendam Lula dengan mantannya yang mo merit, Seb dengan orientasi seksualnya, Langit dengan ketidakyakinan jenis gendernya, semuanya cuma bisa bikin kita, khususnya gue, bergumam...

     'ih...apasih...'

    Overall, blurb-nya tidak sebagus isi aslinya. Trust to me when i say, deh. 


    Rating yang gue beri di GoodReads: 2 of 5 dan baca review versi GoodReads gue di sini

    0 komentar kamu:

    Posting Komentar