Singkat aja ya. Udah lama juga ga nge-blog.
Jadi malem ini gue mau nulis tentang novel-novel Indonesia dengan sampul alias kover paling menarik. Karena gue termasuk salah satu penganut sekte kover-buku-kudu-keren-jangan-alay-baru-pantes-dibeli, maka gue putuskan saja coba-coba bikin list enam novel Indonesia yang menurut gue kovernya tuh, ehm, 'ngundang' banget buat dibeli. Cover adalah nyawa buku. Dari cover, seseorang bisa memutuskan buat membaca sinopsis buku atau enggak baru kemudian memutuskan untuk membeli atau enggak. Menurut gue, alur yang dilalui seseorang dalam membeli sebuah buku adalah: liat cover -> baca sinopsis -> tertarik beli/nggak. Liat kan? Betapa sebuah cover bisa influence someone to buy or not.
Kalo ada idiom yang bilang "Anak muda, don't judge the book by its cover", alah, persetan dengan idiom kayakgitu. From my point of view, judge-lah book dari covernya! Huh! *iket tali rapia di kepala*
Ah, kelamaan ngocehnya gue! Langsung aja nih:
6) Runaway Ran, Mia Arsjad (Gramedia, 2012)
Satu kata untuk cover novel ini: lucu dan unik! Oke, itu tiga kata, ya. Ralat. Tiga kata untuk novel ini: lucu dan unik. Iya, pertama liat buku ini di rak new arrival Gramed, ni buku seakan-akan mendesah-desah manja, "Tarik gue dong, Aaal. Tarikkkkk...". Maka tanpa ragu gue tarik satu dari sekian tumpukan. Dan begitu liat nama Mia Arsjad dengan tinta biru tercetak di atasnya, gue nggak pake ragu lagi langsung baca sinopsis di belakang buku ini dan kemudian memutuskan untuk menukar buku ini dengan sejumlah uang di dompet gue.
5)Restart, Nina Ardianti (GagasMedia, 2013)
Pertama tau ni buku dari akun twitter salah satu toko buku online. Restart. Dari judul aja udah keren. Udah kayak komputer butut aja kan minta di-restart restart terus. Terus gue buka twitpic sampul bukunya. Emmmhhh...minta dibeli bangetttttt. Lucu lah covernya gitu, cuma gambar seperangkat alat sholat, eh, seperangkat alat musik maksud gue, ditambah warna merah yang mendominasi. Polos gitu. Seneng banget liat novel-novel dengan cover model simple begini. Kagak keramean desain covernya. Jadi kesannya adem gitu. Ditambah tagline-nya: "Semua orang pernah patah hati, all you have to do is move on". Udah deh, udah deh, bungkuuus dah, cocok bener buat patah hatiers-patah hatiers (emang ada patah hati-ers?) macem lo lo padaaaaa.
4) Apa Maksud Setuang Air Teh A.M.S.A.T., Syahmedi Dean (Gramedia, 2009)
Sastra klasik. Iya, otak gue automatically langsung menganalogikan novel terakhir dari tetraloginya Om Dean ini dengan buku sastra klasik. Suka banget melihatnya. Simple abis dengan judul yang ditulis kapital semua, terus gambar secangkir teh lengkap dengan percikan air teh-nya sekalian. Kemudian didominasi warna merah. Cool. Sayangnya, edisi cover baru ini bener-bener dirombak abis. Cetakan ke-berapaaa gitu, gue lupa, dibuat dengan cover baru plus penambahan judul. Kalau kalian pernah denger atau justru punya novel Monsoon, nah Monsoon itulah AMSAT versi baru. Didominasi warna soft blue, dengan wajah Raisa (salah satu tokoh utama dari tetratogi ini, dan kebetulan AMSAT ini adalah kisah tentang Raisa) menjadi point of matter dari cover baru novel ini. Dan ngeselinnya lagi, yang sekarang lagi bercanda haha-hihi bareng novel-novel lain di rak buku gue ya AMSAT edisi cover baru alias Monsoon. Ggggrraaauugh!
Ke-simple-an desain AMSAT cover lama inilah yang ngebuat gue dengan mengucap basmalah memasukkan AMSAT ke list '6 Novel Indonesia Dengan Cover Ter-Kewl' versi On The Spo*. Ya nggaklah, begoooo, versi gue ini.
3) All You Can Eat, Christian Simamora (GagasMedia, 2013)
Duilehhhh...berasa orang dewasa bener gue baca buku novel dengan sampul beginian, padahal umur juga belom kepala dua *benerin kacamata bold-frame*. Nih cover bukunya Bang Christian bener-bener 'attractive' dah. Persuasif gitu. Dan kontennya juga ternyata sebagus covernya. Kalo gue perhatiin, kayaknya semua novel Christian Simamora (kayak Pillow Talk, Good Fight, dan sejenisnya) emang covernya keren-keren deh. Yang nggak kalah 'dewasa' adalah cover Pillow Talk dan 'Guilty Pleasure' (yah, walaupun Guilty Pleasure belon terbit). Yah, pertahankan lah, Bang, ciri khas cover lo yang seperti ini. Keren soalnya.
2)Antologi Rasa, Ika Natassa (Gramedia, 2011)
Weits, tapi dengan catatan, Antologi Rasa yang udah cover baru ya. Kayak yang di gambar atas itu. Menurut gue, sampul buku ini keliatan serius banget. Tapi setelah baca kontennya, beh....Komentar temen gue pas doi ngeliat gue nyomot ni buku di Gramed, "Al, lo ngapain beli buku kedokteran?"
See? Nyampe dikira buku kedokteran, coba. Dan Ika Natassa beneran jago banget bikin konten sama cover kagak jomplang alias sama-sama keren. Di buku inilah berlaku peribahasa: "Kover yang keren menggambarkan isi cerita novel yang nggak kalah keren".
Sekarang masalahnya, emang ada peribahasa kayakgitu?
1) Travelers Tale: Belok Kanan Barcelona, Adhitya Mulya (GagasMedia, 2007)
Dan inilah salah satu buku yang luar biasa meng-impress gue untuk BELI saat pertama kali liat covernya. Pas gue cari di Gramed kota gue, eh udah nggak ada lagi. Maklumin lah, keluaran 2007. Akhirnya gue beli di online book shop langganan gue. Lumayan susah juga nyari ni buku. Seneng banget waktu @bukubukularis bilang mereka masih menyediakan buku ini.
Personally, gue bakal bilang kover buku ini kesannya klasik dan mancing banget buat dibeli. Eh, gue ralat, bukan klasik, tapi BERKELAS. Doh, kalo Mas Adhitya Mulya, Mbak Ninit, Mas Iman, ataupun Mbak Alaya baca nih postingan, kalo bisa gue dikirimin paketan novel kek. Liat tuh, gue nulis 'berkelas' nya aja pake capslock. Eh, tapi gue serius lho, terlepas dari mau dibaca sama Mas Adhitya dkk ataupun enggak, emang sampul buku ini keren banget. Sayangnya, cetakan ke-berapa belas gitu, buku ini udah mulai menggunakan cover baru. Dan i strongly believe kalo edisi cover barunya itu nggak semantep cover lama ini. Dan parahnya lagi, yang sekarang lagi berbaring-baring indah di rak buku gue itu ya yang edisi cover baru. Blaaaahhhh, sedih!
Itu dia enam novel dengan cover paling persuasif pilihan gue. Pilihan lo?
6 Novel Indonesia Dengan Cover Paling Atraktif
Posted on Minggu, 11 Mei 2014 by Alya Nurhafidza in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar kamu:
Posting Komentar